Geber Gas Sebelum Matikan Mesin
Menggeber gas sebelum mematikan mesin banyak ditiru dari arena balap zaman dulu. Di dunia balap, langkah ini dilakukan untuk melihat warna busi setelah melakukan setting mesin dan mencoba mobil di sirkuit. Dengan melihat warna busi, diketahui apakah campuran bahan bakar terlalu kaya atau miskin. Tapi seiring teknologi balap makin berkembang, langkah ini sudah tidak dilakukan.
Sayangnya, metode ini masih banyak dipakai pada pemilik mobil harian. Padahal, hal ini berpotensi merusak mesin. Khususnya mesin diesel yang dilengkapi dengan turbo. Dengan menggeber di rpm tinggi, maka turbo akan aktif. Ketika melakukan kompresi, turbin berputar hingga 150,000 putaran tiap menit (rpm) atau 30 kali putaran mesin pada umumnya. Jadi, temperatur turbo juga melesat naik, ketika bersentuhan dengan gas buang. Untuk membantu proses pendinginan, menggunakan oli mesin yang disirkulasikan dengan pompa oli.
Nah, bila dimatikan mendadak, maka pelumasan akan terjebak dan terbakar serta berubah menjadi keras. "Lalu saat mesin dinyalakan dan turbo bekerja, pelumas menjadi ampelas dan merusak sil dan bushing. Sil rusak, oli pun masuk ke ruang bakar. Inilah pangkal dari penyakit," ujar Usman Adhie, General Manager Service Tunas Toyota, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.